Penyebab Kacer Turun ke Dasar Kandang (Ngelantai) dan Solusinya – Dengan adanya peraturan lomba sekelas PRESCUP yang melarang penggunaan ranjau, ini justru akan menciptakan seorang penghobi lebih kreatif lagi dan berfikir lebih keras biar setiap pahlawan yang diturunkan sanggup kerja dengan maksimal tanpa memasang ranjau. Saya secara pribadi mendukung penuh diterapkannya peraturan itu.
![]() |
Penyebab Kacer Turun ke Dasar Kandang (Ngelantai) *Ilustrasi gambar diambil dari postingan FB Ahmad Afandi |
Nah kini saya akan sedikit memperlihatkan wawasan ihwal fenomena burung yang turun ke dasar. Saya meyakini hal ini terjadi bukan tanpa lantaran karena setiap binatang punya naluri atau insting yang berpengaruh dan menempel pada setiap jenis dan golongannya. Sperti anjing misalnya, ia akan menandai dengan air kencing setiap area teritorialnya. Ini bertujuan untuk memberi instruksi akan keberadaanya. Sementara burung kacer, akan meninggalkan kotoran di setiap pohon tempat dimana ia setiap hari berkicau, tujuanya sama, mnjaga teritorialnya. sambil menyuarakan bahasa instruksi (ngoceh)
Pertanyaannya, kemudian bagaimana Si kacer ketika dalam kondisi lemah atau mabung? Dengan insting alaminya burung dalam kondisi yang tidak prima dalam menjaga toritorialnya akan lebih bnyak menghabiskan waktu di area rendah. Ini bertujuan selain untuk menghindari predator, ia juga tidak akan pamer kekuatan pada pesaing dari kalangan sesama jenisnya (pejantan yang lain). Dan boleh diperhatikan, setiap ada pertarungan fisik untuk memperebutkan tempat teritorial yang kalah niscaya mengarah kebawah / tanah sementara pemenang niscaya akan ngoceh diatasnya untuk mnunjukan keperkasaannya.
Nah, ksimpulan dari post ini ialah ranjau itu bergotong-royong tidak dibutuhkan jikalau burung memang sudah siap secara mental dan fisik. Tidak akan ada turun dasar jikalau burung bnar-benar fit lahir dan bathin. Jika kita masih menggunakan cara-cara yang sudah tidak sepatutnya digunakan dikala ini, itu problem yang harus kita pikirkan bersama. Coba perhatikan, meskipun sangkar penuh jebakan / ranjau kalau memang burung tidak dalam kondisi prima, tetaplah ia akan mnunjukan ketidaknyamanan dalam melantunkan lagu, gelisah, dan pembawaaan ingin turun ke dasar (ngelantai) tapi ada jebakan. Karena itu balasannya pak juri pun tetap tidak menilai burung tersebut, percuma bukan?
Mari kita kenali setiap gerakan pada dikala burung bertarung dan cari penyebabnya, bukan malah mensiasati dengan cara memberi jebakan/ranjau. Itu bukan solusi, tapi hanya antisipasi jangka pendek. Sama hal nya ketika rumah kita bocor dan tetesan air jatuh di sofa kemudian kita geser sofanya. Itu tidak akan benar-benar menuntaskan problem lantaran bergotong-royong problem utamanya ialah genteng rumah kita yang bocor.
Belajar pengetahuan bukan hanya di lapangan perlombaan, tetapi mengamati kehidupan suatu binatang dengan jenis golongan itu secara menyeluruh juga akan menambah wawasan kita. Pelajari dan coba terjemahkan setiap gerakan yang dilakukan, lantaran Si burung tidak sanggup secara pribadi berbicara dengan pemiliknya. Itu hal yang sangat penting untuk dikuasai. Jangan hanya tahu kalau bendera merah itu niscaya concer A, Biru concer B, dst. Sebab dan jawaban justru lebih penting untuk dipahami lantaran itu sanggup membawa kita lebih mempunyai pengetahuan mendalam ihwal siapa yang kita rawat. Trimksih teman kicau CPI.
Baca Juga:
Silakan Jiaka Ada Komentar Jangan Ragu Ragu !!! Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon