Burung Murai Batu - Indukan Betina yang Berkarakter Suka Membuang Anakannya - Solusinya Menanganinya - Penangkaran Burung Murai Batu - Jika telur telah sukses menetas, maka anakan Burung Murai Batu bisa anda ambil dari sarangnya antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi Burung Murai Batu terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Semenetara jika lebih dari 10 hari, burung sudah tidak takut dengan manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa matilah anak-anak Burung Murai Batu.
Di dalam berternak murai kita sering menemukan kendala-kendala yang diantaranya adalah indukan membuang anakan/piyik, untuk itu harus jeli menghadapi kendala tersebut. Sebab indukan dengan teganya membuang anakannya sendiri, ini bisa disebabkan bergai aktor, diantaranya adalah karena faktor karakter dari indukan itu sendiri baik betina maupun jantannya.
Dalam hal ini kita harus sering memperhatikan mana indukan yang mempunyai karakter tidak sayang sama anakannya sendiri, yang jantan atau betina.? Untuk Indukan Burung Murai Batu Betina Karakernya Sebagai Berikut :
Untuk indukan Burung Murai Batu betina dalam hal ini kita harus melihat dari awal dalam pemeliharaan indukan Burung Murai Batu betina, kita harus tahu silsilah ketrurunannya, sebabnya untuk indukan Burung Murai Batu betina karakter mau membuang anaknya sendiri bisa karena dia mempunyai faktor keturunan yang begitu juga, mengambuk telur yang sidah dierami, atau seminggu sebelum menetas, selanjutnya kita pakai sistem mesin penetas dan meneruskan dengan sistem baby sister.
Anak-anak Burung Murai Batu bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai anakan Burung Murai Batu. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja, dengan di beri lampu penghangat.
Sedangkan untuk pakan anaka Burung Murai Batu yang di ambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dan kotoran dan bagkai semut. Suapkan perlahan-lahan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yag akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung anakan untuk menelannya.
Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu menambahkan BridVit ke dalamnya.
Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jagkrik yang dibersihkan kaki-kakinya, dan di pencet kepalanya. Atau kalau untuk pemeberian masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang berganti kulit, yakni masih lembut dan berwarna putih.
Ketika anakan Burung Murai Batu sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk menajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, Burung Murai Batu betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung.
Silakan Jiaka Ada Komentar Jangan Ragu Ragu !!! Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon