Burung Sirtu-Habitat dan Kebiasaan Burung Sirtu-Karakter dan Perilaku Burung Cipoh (Burung Sirtu)-Burung Sirtu tersebar dari wilayah asia tenggara, sumatra, jawa dan kalimantan. Burung Sirtu menyenangi hutan-hutan yang tidak terlalu lebat, dan biasnya bersarang di pinggiran hutan pada cabang-cabangn pohon rendah Burung dari jenis cipoh-cipohan, atau keluarga Aegithinidae, ini terdiri atas eberapa jenis / spesies dengan wilayah persebaran meliputi Asia Tenggara, wilayah baratdaya China, dan India. Di Indonesia terdapat dua spesies, yaitu:
- Cipoh kacat / common iora (Aegithina tiphia), dengan wilayah persebaran meliputi Jawa, Bali, wilayah utara Kalimantan, Sumatera dan pulau-pulau satelitnya.
- Cipoh jantung / green iora (Aegithina viridissima), dengan wilayah persebaran meliputi Sumatera, wilayah utara Kepulauan Natuna. dan Kalimantan.
- Jenis yang popular dan banyak ditemukan di sejumlah pasar burung di Jawa dan Sumatera adalah cipoh kacat. Spesies ini banyak dipelihara, karena memang lebih mudah ditemukan di pasar burung-pasar burung dan di sekitar kita.
Karakter dan Perilaku Burung Cipoh (Burung Sirtu)
Burung ini sering terlihat berkumpul di semak-semak atau pepohonan rendah untuk mencari serangga, biji-bijian, dan nektar bunga. Terkadang dalam berkumpul mereka akan saling berkicau dengan suara kicauannya yang khas, bersahut-sahutan, dan akan menggema hingga ke seluruh wilayah.
Kemampuan cipoh dalam meniru suara burung jenis lain memang terbatas, namun mereka mampu menirukan dengan baik suara panggilan dari burung sejenis srigunting, serta suara panggilan dari burung kutilang.
Musim kawin biasa berlangsung dalam rentang waktu Maret hingga Juni. Pada saat itulah, burung jantan akan sering terlihat melakukan beberapa atraksi akrobatik dalam ritual kawinnya tersebut. Namun perlu diingat, dalam pemeliharaan di dalam sangkar, musim kawin relatif tidak berlaku. Sebab, ketika burung dijodohkan, mereka pasti akan kawin kapanpun keduanya “bersepakat”.
Di alam liar, burung betina akan bersarang pada ketinggian 2-25 kaki dari tanah, dengan sarang berbentuk seperti cangkir dengan diameter 2,5 inchi, dan kedalaman 20 inchi. Biasanya betina akan bertelur sebanyak 2-3 butir yang akan dierami oleh induk jantan dan betina selama 14 hari.
Sarangnya terkadang terletak tidak begitu tersembunyi, sehingga sering menjadi incaran empuk dari hewan predator seperti ular, kadal, gagak, bahkan bubut besar. Tidak jarang pula sarang mereka juga dimanfaatkan oleh burung parasit sepreti kedasih atau cuckoo untuk meletakkan telur mereka.
Silakan Jiaka Ada Komentar Jangan Ragu Ragu !!! Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon